Kamis, 28 Februari 2008

misteri

Misteri di Balik Museum Bangkalan 

Bila Malam Sering Terdengar Suara Gamelan
Bangunan museum tempat disimpannya benda-benda pusaka kuno
peninggalan raja-raja Bangkalan, bila dilihat sepintas memang tampak
menyeramkan. Bangunan kecil yang juga kuno tersebut tampak berdiri
angker karena selalu sepi. Bila malam hari hanya diterangi oleh
lampu 10 watt, itupun hanya di bagian luarnya saja, sementara di
bagian dalam museum dibiarkan gelap gulita. Demikian pula halnya
dengan halaman samping kanan dan kiri museum tidak ada penerangan
sama sekali. Bahkan, dikatakan sering terdengar suara-suara aneh
dari dalam museum atau di sekitar bangunan museum. Mungkin bisa saja
itu suara tikus atau lainnya. Namun ada kisah menarik yang
diceritakan oleh seorang bekas juru kunci museum pada Radar Madura.

Bukan suatu hal yang mustahil bila benda-benda kuno menyimpan
sesuatu yang berbau mistik dan gaib. Demikian pula halnya dengan
benda-benda kuno peninggalan Cakraningrat dan raja-raja Bangkalan
lainnya yang tersimpan di Museum Kota Bangkalan. Bukan rahasia lagi
bila museum Bangkalan, selama ini dikenal sebagai tempat angker dan
menyimpan misteri.


Menurut seorang bekas juru kuncinya, hampir setiap malam di sekitar
museum kerap terdengar suara gamelan atau suara ringkikan kuda. Di
samping suara-suara aneh tersebut, juga sering ada kejadian aneh
yang bila dipikir tidak masuk diakal. Misalnya, pintu atau jendela
yang sudah dikunci tiba-tiba terbuka sendiri. Jika ditutup, pintu
akan terbuka kembali.

Mungkin, bagi orang lain, hal tersebut akan membuat bulu kuduk
berdiri. Namun, tidak demikian bagi juru kunci bernama Fahri itu.
Menurutnya, gamelan yang sering berbunyi tersebut dipercaya sebagian
orang mengandung kekuatan mistik sehingga tak ada yang berani
menginjaknya. ''Tapi bagi saya, gamelan itu hanyalah sebuah benda
mati, dan saya sering menginjaknya bila sedang membersihkan langit-
langit museum,'' paparnya.

Kisah lainnya yang tak kalah menarik juga diceritakan oleh Fahri,
yaitu tentang kejadian aneh yang terjadi di siang bolong.
Diceritakan, suatu hari seorang temannya buang air kecil di sekitar
museum. Akibatnya, kemaluannya bengkak. ''Sejak kejadian itu hingga
sekarang belum ada yang berani buang air kecil sembarangan di
sekitar museum,'' kisahnya.


Yang tak kalah menariknya adalah apa yang terjadi dengan pusaka-
pusaka berupa tombak dan keris yang tersimpan di lemari terkunci.
Hampir setiap malam terdengar berisik, seakan-akan pusaka-pusaka
tersebut saling beradu. Jadi tak heran bila pusaka-pusaka tersebut
diletakkan terpisah.

Yang ''kosong'' diletakkan di luar, dan bisa dilihat pengunjung,
sementara yang ''berisi'' diletakkan di dalam, yang tidak semua
orang bisa melihatnya.

Fahri, yang sudah akrab dengan berbagai pusaka tersebut, mengatakan
bahwa tidak pernah terjadi apa-apa dengan semua pusaka yang ada di
museum.

Setiap dia akan membersihkan pusaka, ketika lemari dibuka, letak
pusaka tetap berjajar seperti semula dan tampak tidak berubah letak.
Tapi bagi orang lain hal itu pasti membuat merinding.

Lain lagi cerita seorang sopir salah satu pejabat yang mengalami
kejadian aneh saat dia sedang tidur di depan pintu museum.
Dikisahkan, ketika dia sedang tidur, antara sadar dan tidak dia
merasa seolah ada orang tinggi besar berpakaian hitam layaknya
pakaian adat Madura berjalan kearahnya, dan melewatinya.

Anehnya, tutur sopir tersebut, saat bayangan itu melewatinya,
dirinya merasa tubuhnya seakan terinjak oleh kaki bayangan
tersebut. ''Kontan saja saya lari terbirit-biriT. Dan, sejak itu
saya kapok tidur di depan museum,'' katanya.

Tetapi rupanya tidak semua orang bergidik dengan hal-hal aneh yang
terjadi di sekitar museum. Buktinya, hingga saat ini masih banyak
orang, khususnya para pegawai yang bekerja di pendopo sering
bermalam dan tidur di sekitar museum. ''Masalah takut atau tidak,
itu tergantung pada pribadi masing-masing. Yang percaya tahayul
pasti takut, tapi bila tidak percaya pasti menganggap biasa,''
katanya. [radarmadura].

Tidak ada komentar: